Sleeping bag atau kantung tidur adalah salah satu perlengkapan yang wajib dibawa oleh para pendaki gunung. Sleeping bag berfungsi untuk menjaga kehangatan tubuh saat tidur di gunung yang memiliki suhu dingin. Sleeping bag juga dapat melindungi tubuh dari lembab, angin, atau hewan-hewan kecil yang bisa mengganggu tidur.
Namun, tidak semua sleeping bag cocok untuk digunakan di gunung. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih sleeping bag yang tepat untuk kegiatan pendakian. Kali ini aku akan memberikan tips bagi kalian untuk memilih sleeping bag yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan.
Tips 1: Memilih Bentuk Sleeping Bag yang Sesuai dengan Kegiatan Pendakian
Bentuk sleeping bag dapat mempengaruhi tingkat kehangatan, bobot, dan ukuran packingnya. Secara umum, ada tiga bentuk sleeping bag yang sering digunakan oleh para pendaki, yaitu:
- Bentuk mumi: sleeping bag dengan bentuk mumi memiliki desain yang rapat dan menyesuaikan dengan bentuk tubuh. Bentuk ini dapat menghangatkan tubuh dengan lebih baik karena mengurangi ruang udara di dalamnya. Bentuk mumi juga lebih ringan dan mudah dikemas karena tidak memiliki banyak bahan tambahan. Sleeping bag dengan bentuk mumi cocok untuk digunakan di gunung yang memiliki suhu dingin atau ekstrem.
- Bentuk tikar/selimut: sleeping bag dengan bentuk tikar atau selimut memiliki desain yang luas dan fleksibel. Bentuk ini dapat memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi penggunanya. Bentuk tikar atau selimut juga lebih murah dan mudah didapatkan karena banyak diproduksi oleh berbagai merek. Sleeping bag dengan bentuk tikar atau selimut cocok untuk digunakan di gunung yang memiliki suhu hangat atau sedang.
- Bentuk dengan lubang tangan: sleeping bag dengan bentuk ini memiliki desain yang mirip dengan mumi, tetapi memiliki lubang di bagian tangan. Bentuk ini dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk bergerak tanpa harus keluar dari sleeping bag. Bentuk dengan lubang tangan juga dapat memberikan keseimbangan antara kehangatan dan kenyamanan. Sleeping bag dengan bentuk ini cocok untuk digunakan di gunung yang memiliki suhu sedang atau bervariasi.
Tips 2: Memilih Sleeping Bag yang Memiliki Penutup Kepala
Penutup kepala atau hood adalah salah satu fitur penting yang harus dimiliki oleh sleeping bag. Penutup kepala dapat menghangatkan kepala, kuping, dan pipi yang mudah kedinginan saat tidur di gunung. Penutup kepala juga dapat mencegah hipotermia atau penurunan suhu tubuh yang berbahaya akibat hilangnya panas dari kepala.
Tubuh akan memprioritaskan aliran darah ke otak. Jika suhu pada bagian kepala dijaga dengan penutup kepala, tentunya energi yang digunakan oleh tubuh akan lebih sedikit, sehingga bisa dialirkan ke bagian tubuh lain, seperti tangan dan kaki.
Pilihlah sleeping bag yang memiliki penutup kepala yang pas dan nyaman. Pastikan penutup kepala dapat menutupi seluruh kepala dan tidak terlalu longgar atau ketat. Juga, pastikan penutup kepala memiliki tali pengikat atau resleting agar tidak terbuka saat tidur.
Jika kalian sulit menemukan sleeping bag dengan penutup kepala, cukup siasati dengan menggunakan topi ataupun jaket dengan hoodie saat tidur ya!
Tips 3: Memilih Bahan Sleeping Bag yang Berkualitas dan Sesuai dengan Kebutuhan
Bahan sleeping bag sangat menentukan tingkat kehangatan, bobot, ketahanan, dan kemudahan perawatannya. Bahan sleeping bag juga harus disesuaikan dengan kondisi cuaca dan suhu di gunung yang akan didaki. Berikut adalah beberapa jenis bahan sleeping bag yang sering digunakan oleh para pendaki:
- Bahan parasut: bahan ini terbuat dari serat sintetis yang ringan dan dilapisi dengan kapas atau bulu di bagian tengahnya. Bahan ini cukup hangat untuk digunakan di gunung dengan suhu sedang atau hangat. Namun, bahan ini kurang tahan air dan sulit kering jika basah.
- Bahan sintetis (poliester): bahan ini terbuat dari serat sintetis yang ringan dan mudah kering. Bahan ini tahan air dan tidak mudah rusak jika basah. Bahan ini cukup hangat untuk digunakan di gunung dengan suhu sedang atau dingin. Namun, bahan ini kurang awet dan mudah kempes jika sering dipakai.
- Bahan dacron: bahan ini terbuat dari serat sintetis yang ringan dan hangat. Bahan ini mirip dengan isi boneka dan memiliki isolasi yang baik. Bahan ini cukup hangat untuk digunakan di gunung dengan suhu dingin atau ekstrem. Namun, bahan ini memakan tempat dalam ransel dan sulit dikemas.
- Bahan polar: bahan ini terbuat dari serat sintetis yang hangat dan minim ukuran. Bahan ini memiliki tekstur yang lembut dan nyaman di kulit. Bahan ini sangat hangat untuk digunakan di gunung dengan suhu dingin atau ekstrem. Namun, bahan ini mahal dan jarang ditemukan di pasaran.
- Bahan bulu angsa: bahan ini terbuat dari bulu angsa asli yang sangat hangat dan ringan. Bahan ini memiliki isolasi yang sangat baik dan dapat menyesuaikan dengan suhu tubuh penggunanya. Bahan ini sangat hangat untuk digunakan di gunung dengan suhu dingin atau ekstrem. Namun, bahan ini sangat mahal dan sulit kering jika basah.
Tips 4: Memilih Panjang Sleeping Bag yang Sesuai dengan Tinggi Badan
Panjang sleeping bag harus sesuai dengan tinggi badan penggunanya agar seluruh tubuh tertutup sampai ujung kaki. Jika sleeping bag terlalu pendek, maka akan ada bagian tubuh yang kedinginan saat tidur di gunung. Jika sleeping bag terlalu panjang, maka akan ada ruang udara kosong di dalamnya yang mengurangi kehangatan.
Ukuran standar sleeping bag adalah sekitar 1,8 meter, tetapi ada juga yang lebih besar atau lebih kecil sesuai dengan merek atau modelnya. Pilihlah sleeping bag yang lebih panjang dari tinggi badan kamu sekitar 20-30 cm agar lebih nyaman.
Ukuran packing sleeping bag juga harus diperhatikan agar tidak memenuhi ransel saat mendaki gunung. Pilihlah sleeping bag yang dapat dikompres menjadi ukuran kecil agar lebih praktis.
Tips 5: Memeriksa Resleting dan Fitur Pendukung Lainnya
Resleting adalah salah satu komponen penting pada sleeping bag karena berfungsi untuk membuka dan menutupnya saat digunakan atau disimpan. Resleting harus mudah dibuka dan ditutup tanpa macet atau tersangkut pada bahan sleeping bag.
Resleting juga harus memiliki penutup agar tidak terbuka saat tidur atau masuk angin dari celah resleting. Penutup resleting biasanya berupa flap atau lapisan bahan tambahan di sepanjang resleting.
Selain resleting, ada juga fitur pendukung lainnya pada sleeping bag yang dapat menambah kenyamanan dan fungsi sleeping bag, seperti:
- Kantong dalam: kantong kecil di dalam sleeping bag yang dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang penting seperti ponsel, dompet, senter, dll.
- Tali pengikat: tali-tali kecil di sekitar sleeping bag yang dapat digunakan untuk mengikatkan sleeping bag pada matras agar tidak bergeser saat tidur.
- Bantalan: bantalan kecil di dalam penutup kepala sleeping bag yang dapat digunakan sebagai bantal saat tidur.
Itulah beberapa tips bagi pendaki untuk memilih sleeping bag yang tepat untuk mendaki gunung. Sleeping bag yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan tentu bisa membantu kamu tidur dengan nyenyak dan hangat di gunung.