Pengalaman Ikut Open Trip Gunung Merbabu via Selo

Kali ini aku akan berbagi pengalamanku pertama kali mendaki gunung. Untuk pendakian pertama ini aku memutuskan untuk ikut open trip.

Alasan Memilih Open Trip

Gak mau ribet. Karena pendakian pertama, aku tentunya tidak punya banyak informasi tentang bagaimana mendaki, barang yang harus dibawa, transportasi, dan hal-hal lainnya. Open trip sangat membantu newbie sepertiku. Kita hanya perlu menyiapkan peralatan pribadi. Sisanya, sudah disiapkan oleh panitia.

Aku ikut open trip yang dibuka oleh Tiga Dewa Adventure (@tigadewaadventureindonesia).

Alasan utama adalah karena sendirian hahaha. Aku punya beberapa teman yang memang sering ku ajak untuk traveling, tapi saat itu mereka sedang ada urusan lain. Ikut open trip sendirian tidaklah buruk. Malahan, kamu juga bisa menemukan teman baru selama ikut open trip. Ini juga cocok buat kalian yang punya teman yang cuma wacana aja hahaha. Lebih baik ikut open trip, karena pasti jalan dibanding nunggu temen.

Kami berkumpul di CFC Cawang UKI. Cukup kaget, ternyata disana cukup ramai. Sambil mencuri dengar, ternyata tempat itu memang menjadi titik kumpul seluruh open trip yang dibuka oleh Tiga Dewa.

Pendakian perdana ini cukup membuatku nervous. Pertama, aku takut jika ternyata staminaku tidak cukup untuk mendaki, meskipun sejak 2 minggu sebelum mendaki aku mulai olahraga. Kedua, aku takut ada perlengkapan yang tidak aku bawa. Rasanya ada pressure ketika melihat pendaki lain yang sudah expert dengan segala perlengkapannya

Tapi yasudah, aku mencoba untuk bodo amat. Yang penting sudah membawa perlengkapan minimum yang diinformasikan oleh panitia.

Pendakian

Basecamp Pendakian Merbabu via Selo

Pendakian kami mulai sekitar pukul 10.00 WIB. Baru beberapa menit, kami sudah disambut dengan hujan. Perjalanan dari basecamp hingga Pos 3 – Batu Tulis hujan terus menerus turun.

Aku sebagai pendaki pemula belum merasakan kesulitan hingga Pos 3. Jalur sudah mulai menanjak namun masih bisa aku lewati.

Salah satu kesulitanku saat itu adalah melawan dinginnya hujan. Jeda atau istirahat di tengah perjalanan menjadi sangat singkat, karena jika terlalu lama, aku akan menggigil. Sebisa mungkin, saat hujan, tubuh terus bergerak sehingga suhu tubuh bisa tetap hangat.

Saat tiba di Pos Batu Tulis, hujan sudah berhenti. Kami akhirnya membuka makan siang. Awalnya kami berencana makan siang di Pos 2. Namun karena hujan, dan tidak ada tempat berteduh, kami langsung melanjutkan perjalan. Kami juga tidak ingin makan nasi dengan ekstra kuah – alias air hujan.

Perjalan terberat adalah perjalanan menuju Sabana 1, tempat camp kami. Jalur tanah dan bebatuan, miring, ditambah hujan, lengkap sudah. Dari Pos 3 hingga Sabana 1, kami menghabiskan waktu hampir 1,5 jam.

Kami tiba sekitar pukul 15.30 WIB di Sabana 1. Sesampainya di tempat camp, kami langsung masuk tenda dan mengganti pakaian yang basah, dan langsung merebahkan badan.

Karena ikut open trip, kami tidak perlu masak untuk makan malam. Semua sudah disiapkan oleh panitia. Kebetulan teman satu tenda membawa kompor, kami hanya memanaskan air dan menyeduh kopi yang kami bawa. Cukup untuk menghangatkan diri. Ditambah asap rokok dari dua orang temanku, tenda menjadi semakin hangat

Sepanjang malam, kami terus berdoa agar saat summit esok hari cuaca cerah. Sejak kami tiba, sampai sekitar pukul 02.00 WIB hujan masih terus turun. Syukurnya, pukul 3.30 WIB hujan berhenti, bintang di langit mulai terlihat dengan jelas.

Dari Sabana 1, kami menuju Sabana 2, lalu menuju puncak Triangulasi dan Kenteng Songo. Dalam perjalanan kami menikmati sunrise dan tentunya sembari melihat Merapi.

Dalam hati, tak henti-hentinya aku mengucap syukur karena cuaca cerah. Setidaknya, pendakian pertamaku cukup berhasil dan memberikan kesan yang amat menyenangkan.

Biaya Open Trip Gunung Merbabu Via Selo

Untuk pendakian Merbabu via Selo, biaya open tripnya yaitu sebesar Rp725.000 Biaya tersebut sudah termasuk:

  1. Transportasi dari meeting point
  2. Simaksi
  3. Guide
  4. Tenda dan logistik
  5. Makan selama Pendakian 4x
  6. Makan sebelum pendakian

Bagi kalian yang ingin melakukan pendakian untuk pertama kali, aku rasa it’s very worth it untuk coba open trip.

Sampai jumpa di cerita berikutnya!

Leave a Comment